MOTIVASI DALAM BELAJAR
Makalah ini ditulis guna memenuhi tugas
Psikologi Belajar
Dosen Pengampu: MuhamadRozikan
Disusunoleh:
Dewi Purwati (13310187)
Nofita Ariyani (13310194)
Muminu (13310203)
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS PGRI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Syukur
alhamdulillah kami ucapkan kepada Yuhan Yang Maha Esa karena atas izin-Nya kami
dapat menyelesaikan makalah ini, dengan judul MOTIVASI DALAM BELAJAR dengan baik. Merupakan suatu kebahagiaan
bagi kami karena telah diberi kesempatan untuk memberikan referensi pada para
pembaca. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak
MuhamadRozikan selaku dosen
Psikologi Belajar.
2. Kedua
orang tua kami yang telah memberikan motivasi dan semangat yang sangat kami
butuhkan demi terselesaikannya makalah ini.
3. Temanteman
yang telah membantu kami memberikan informasi untuk menyelesaikan makalah ini.
Kami
sangat berharap semoga makalah ini dapat diterima dan memberikan manfaat kepada
para pembaca. Kami sadar, dengan keterbatasan ilmu dan kemampuan yang kami
miliki tentunya dalam penyusunan makalah ini masih belum sempurna. Untuk itu,
kami mohon maaf dan mengharapkan kritik serta saran dari pembaca sekalian yang
bersifat membangun, sehingga pada kesempatan berikutnya kami dapat menyusun
makalah yang lebih baik.
Semarang, April 2014
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1
1.2
Rumusan Masalah........................................................................................ 2
1.3
Tujuan.......................................................................................................... 3
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi dalam Belajar....................................................................
2.2 Aspek-aspek Motivasi dalam Belajar................................................................
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi
dalam Belajar..............................
2.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar..........................................................................
2.5 Ciri-ciri Motivasi dalam Belajar.........................................................................
2.6 Cara Mengembangkan Motivasi dalam Belajar ................................................
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................
3.2 Saran .................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang Masalah
Dewasa ini, sudah tak dapat
dielakan lagi bahwa minat untuk belajar seseorang akan mudah sekali naik turun.
Agar minat untuk belajar ini senantiasa tetap naik dalam waktu ke waktu, maka
setiap sisiwa harus memiliki keinginan untuk tetap terus belajar. Agar
keinginan untuk tetap terus belajar itu ada dan semakin meningkat frekuensinya,
maka setiap siswa tentu saja harus memiliki motif-motif tertentu yang
menyebabkan ia harus tetap semangat belajar.
Keseluruhan motif-motif yang
mnjadikan seseorang menjadi semangat belajar ini, secara umum dapat dikatakan
sebagai motivasi. Maksud dari motivasi belajar disini adalah keseluruhan daya penggerak
yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan belajar dan
memberikan arah kegiatan belajar, sehingga tujuan dapat tercapai.
Berdasarkan pengertian motivasi
belajar tersebut, sudah sangat jelas bahwa motivasi dalam proses belajar sangat
penting. Karena yang dibicarakan adalah proses belajar, maka manfaat motivasi
tidak hanya dirasakan oleh siswa, namun juga oleh seorang guru. Melalui
pengetahuan tentang motivasi, seorang guru dapat mengetahui dan memahami di
kelas, bahkan dapat juga membantu siswa untuk meningkatakan motivasinya.
Mengingat pengetahuan akan motivasi, maka pembahasan mengenai motivasi belajar
dirasa perlu untuk diangkat.
1.2
Rumusan
Masalah
1.2.1
Apakah pengertian
motivasi dalam belajar?
1.2.2
Apa saja aspek-aspek
moivasi dalam belajar?
1.2.3
Faktor-faktor apa yang
mempengaruhi motivasi dalam belajar?
1.2.4
Fungsi motivasi dalam
belajar?
1.2.5
Apa saja ciri motivasi
dalam blajar?
1.2.6
Bagaimana cara
mengembangkan motivasi dalam belajar?
1.3
Tujuan
1.3.1
Mengetahui pengertian
motivasi dalam belajar.
1.3.2
Mengetahui aspek-aspek
motivasi dalam belajar.
1.3.3
Mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi dalam belajar.
1.3.4
Mengetahui fungi
motivasi dalam belajar.
1.3.5
Mengetahui apa saja
ciri motivasi dalam belajar.
1.3.6
Mengetahui cara
mengembangkan motivasi dalam belajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Motivasi dalam Belajar
Pengertian motivasi yaitu: suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam
diri manusia, yang menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah
lakunya (Ria, V. 2012). Pernyataan ini sejalan dengan Hamzah B. Uno dalam Ria,
V (2012) motivasi merupakan dorongan yang terdapat dalam diri seseorang untuk
berusaha mengadakan perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya.
Definisi di atas sesuai dengan definisi yang diutarakan oleh ahli lain
seperti J.P Chaplin (2001) motivasi merupakan suatu variabel yang mempengaruhi
serta menimbulkan faktor-faktor tertentu dalam organisme, membangkitkan,
mengelola, mempertahankan, dan menyalurkan tingkah laku menuju sasaran. Senada
dengan teori tersebut Munadar (2001) juga menjelaskan bahwa motivsi adalah
suatu proses dimana kebutuhan-kebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan
kegiatan yang mengarah tercapainya tujuan tertentu.
Berdasarkan beberapa pengertian motivasi yang telah dikemukakn para ahli
sehingga dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah pendorong bagi
perbuatan seseorang atau merupakan motif mengapa seseorang melakukan suatu
proses belajar. Motivasi juga menyangkut mengapa seseorang berbuat demikian dan
apa tujuannya sehingga seseorang mau melkukan kegiatan blajar.
Teori-Teori Motivasi
Elida dalam Ria (2012) Teori motivasi
dibagi menjadi 3 yaitu:
a.
Teori Kebutuhan
Teori ini mengatakan bahwa manusia sebagai mahluk yang tidak akan puas
hanya dengan terpenuhi suatu kebutuhan, tetapi ia akan puas jika semua
kebutuhan terpenuhi. Walaupun semua kebutuhan sudah terpenuhi pasti ia akan
mengejar kebutuhanyang baru. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka ia akan
termotivasi untuk mencapai kebutuhan yang diinginkan. Sehingga membuat ia puas,
tetapi kepuasan itu hanya untuk sementara waktu saja. Demikian seterusnya,
sampai terpuaskannya kebutuhan yang paling tinggi.
b.
Teori Humanistik
Teori ini percaya bahwa hanya ada satu motivasi, yaitu motivasi yang hanya
berasal dari masing-masing idividu. Motivasi tersebut dimiliki oleh individu
itu sepanjang waktu dan dimana pun ia berada. Yang penting lagi menurut teori
ini adalah menghormati dan menghargai seorang sebagai manusia yang mempunyai
potensi dan keinginan untuk belajar.
c.
Teori Behavioristik
Teori ini berpendapat bahwa motivasi dikontrol oleh lingkungan. Suatu
tingkah laku yang bermotivasi terjadi apabila konsekuensi tingkah laku itu
dapat menggetarkan emosi individu, yaitu menjadi suka atau tidak suka. Apabila
konsekuensi tingkah laku menimbulkan rasa suka, maka tingkah laku menjadi kuat,
tetapi jika tingkah laku itu menimbulkan rasa tidak suka, maka tingkah laku itu
akan ditinggalkan.
Sedangkan menurut Wahjosumidjo dan Mujito (1985) terdapat 5 teroi motivasi
yaitu:
a.
Teoi Hedonistis
Teori ini mengatakan bahwa segala perbuatan manusia, entah itu disadari
ataupun tidak disadari, entah itu timbl dari kekuatan luar ataupun kekuatan
dalam pada dasarnya mempunyai tujuan yang satu, yaitu mencari hal-hal yang
menyenangkan dan menghindari hal-hal yang menyakitkan. Akibat dari teori ini
adalah banyak siswa yang pasif, suka menhindari tugas.moleh karena itu siswa
harus dimotivasi secara tepat agar aktif dan terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
b.
Teori Insting
Teori ini mengatakan kekuatan biologis adalah kekuatan yang dibawa sejak
lahir. Kekuatan biologis inilah yang membuat seseorang bertindak menurut cara tertentu, demikianlah dasar pemikiran
teori ini. Kekuatan insting inilah yang seolah-olah memaksa untuk berbuat
dengan cara tertentu, untuk mengadakan pendekatan kepada mangsa.
c.
Teori Hasil Belajar
Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia bukan didorong oleh naluri
seperti hewan tetapi merupakan hasil belajar. Belajar dari lingkungan dan
kebudayaan dimana seseorang itu hidup. Konsekuensi dari teori ini seorang
pengajar harus memotivasi siswa serta memperhatikan naluri dan budaya dimana
seseorang atau kelompok siswa itu hidup.
d.
Teori Daya Pendorong
Teori ini mengkombinasikan teori naluri dan teori hasil belajar. Daya pendorong
disebut sebagai semacam naluri namun kekuatan dorongannya dipengaruhi oleh
budaya. Teri dorongan memberikan tekanan pada hal yang mendorong terjadinya
tingkah laku.
e.
Teori Kebutuhan
Teori ini menyatakan bahwa perilaku manusia pada dasarnya untuk memenuhi
kebutuhan pokok. Dalam diri manusia berkembang 2 motivasi-motivasi dasar.
Pertama berhubungan dengan kelangsungan hidup, tidak hanya berlangsung tetap
hidup namun juga mempertahankan cara hidup tertentu. Motivasi dasar kedua
adalah mewujudkan diri atau mengaktualisasi diri. Hal ini berarti menjdikan apa
yang terdapat pada diri sendri menjadi kenyataan melalui berbuat. Tujuan dari
motivasi dasar esdua ini adalah untuk memiliki kehidupan yang penuh arti atau
bermakna.
2.2 Aspek-aspek Motivasi dalam Belajar
a.
Motivasi Intrinsik
Thornburgh dalam Elida Prayitno dalam Ria.V(2012) berpendapat bahwa
motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang disebabkan faktor pendorong
dari dalam diri (internal) individu. Individu yang digerakkan oleh motivasi
intrinsik, baru akan puas kalau kegiatan yang dilakukan telah mecapai hasil
yang terlibat dalam kegiatan itu. Motivasi intrinsik merupakan dorongan atau
kehendak yang kuat yang berasal dari dalam diri seseorang. Semakin kuat
motivasi intrinsik yang dimilki seseorang, semakin besar kemungkinan ia
memperlihatkan tingkah laku yang kuat untuk mencapai tujuan.
b.
Motivasi Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik dinamakan demikian karena tujuan utama individu
melakukan kegiatan adalah untuk mencapai tujuan yang terletak di luar aktivitas
belajar itu sendiri, atau tujuan itu tidak terlibat di dalam aktivitas belajar.
Menurut Singgih D. Gunarsa, dalam Ria.V (2012) yang dimaksud dengan motivasi
ekstrinsik adalah segala sesuatu yang diperoleh melalui pengamatan sendiri,
ataupun melalui saran, anjuran atau dorongan dari orang lain.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi dalam Belajar
Menurut Dimyati dan Mudjiono, ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi
motivasi belajar siswa, diantaranya:
a.
Cita-cita dan aspirasi siswa
Di sisni dapat dikatakan bahwa cita-cita akan memperkuat motivasi belajar
siswa. Misalnya cita-cita siswa untuk menjadi pemain bulu tangkis akan
memperkuat semangat belajar dan mengarahkan perilaku belajar, ia akan rajin
berolaahraga, melatih nafas, berlari, meloncat, di samping tekun berlatih
bulutangkis.
b.
Kemampuan siswa
Kegiatan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan atau kecakapan
mencapainya. Contoh: seorang anak yang tidak biasa mengucapkan huruf ‘r’ di
beri latihan berulang kali sehingga mampu mengucapkan huruf ‘r’, keberhasilan
atau kemampuan ini memuaskan dan menyenangkan hatinya, secara perlahan-lahan,
terjadilah kegemaran membaca pada anak ini. Secara ringkas dapatlah dikatakan
bahwa kemampuan akan memperkuat motivasi anak untuk melaksanakan tugas-tugas
perkembangan.
c.
Kondisi siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi-kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Contoh: seorang siswa yang sedang sakit akan
mempengaruhi motivasi belajar, sebaliknya seorang siswa yang sehat akan mudah
memusatkan perhatian. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa
berpengaruh pada motivasi belajar.
d.
Kondisi lingkungan siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota masyarakat maka
siswa terpengaruh oleh lingkungan sekitar. Bencana alam, tempat tinggal yang
kumuh, ancaman rekan yang nakal, perkelahian antar siswa akan mengganggu
kesungguhan belajar. Di dalam sumber tersebut tidak diuraikan tentang sarana
dan prasarana. Menurut hemat penulis, sarana dan prasarana itu termasuk di
dalam kondisi lingkungan siswa yang menjadi subyek pembahasan penulis pada
pembahasan makalah ini.
e.
Upaya guru dalam membelajarkan siswa
Guru adalah seorang pendidik professional. Ia bergaul setiap hari dengan
puluhan siswa. Interaksi efektif pergaulannya akan mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan jiwa siswa. Dengan kata-kata yang arif seperti: suaramu membaca
sangat merdu, maka pujian guru tersebut dapat menimbulkan kegemaran membaca.
Dari kajian teori tentang motivasi belajar siswa, maka yang dimaksud dengan
motivasi belajar siswa dalam penelitian ini adalah dorongan atau kemampuan yang
muncul dalam diri siswa untuk melakukan aktivitas belajarnya dengan giat
sehingga mendapat kepuasan/ ganjaran diakhir kegiatan belajarnya dan agar
kualitas hasil belajar siswa juga memungkinkannya dapat diwujudkan serta
tercapai tujuannya yaitu memiliki prestasi tinggi di sekolah, memiliki
pengetahuan, ketrampilan maupun pengalaman yang dapat dibanggakan.
2.4 Fungsi Motivasi dalam Belajar
Motivasi sangat berperan dalam belajar. Dengan motivasi inilah siswa
menjadi tekun dalam proses belajar, dan dengan motivasi itu pulalah kualitas
hasil belajar siswa juga kemungkinannya dapat mewujud. Siswa yang dalam proses
belajar mempunyai motivasi yang kuat dan jelas pasti akan tekun dan berhasil
belajarnya. Kepastian itu dimungkinkan oleh sebab adanya ketiga fungsi motivasi
sebagai berikut:
a.
Pendorong orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
b.
Penentu arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak
dicapai.
c.
Pendeleksi perbuatan sehingga perbuatan orang yang
mempunyai motivasi senantiasa selektif dan tetap terarah kepada tujuan yang
ingin dicapai. (sabri, 1996)
Motif itu mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motif itu
berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor yang memberikan energi
(kekuatan) kepada sesorang untuk melakukan suatu tugas. Motif itu menentukan
arah perbuatan, yakni kearah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita.
Motivasi mencegah penyelewengan suatu tujuan atau cita-cita. Motivasi
mencegah penyelewengan dari jalan yang harus ditempuh untuk mencapai tujuan
itu. Makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus
ditempuh. Berdasarkan arti dan fungsi motivasi di atas dapat disimpulkan bahwa
motivasi itu bukan hanya berfungsi sebagai penentu terjadinya suatu perbuatan
tetapi juga merupakan penentu hasil perbuatan. Motivasi akan mendorong untuk
bekerja atau melakukan sesuatu perbuatan dengan sungguh-sungguh (tekun) dan
selanjutnya akan menentukan pula hasil pekerjaannya.
2.5 Ciri-ciri Motivasi dalam Belajar
Ada beberapa siswa yang mempunyai motivasi belajar yang tinggi. Ini dapat
dikenali melalui proses belajar mengajar di kelas sebagaimana dekemukakan Brown
dalam Muzzamilah (2012) sebagai berikut:
1.
Tertarik kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikap
acuh tak acuh;
2.
Tertarik pada mata pelajaran yang dikerakan;
3.
Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan
perhatiannya terutama kepada guru;
4.
Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas;
5.
Ingin identitasnya diakui oleh orang lain;
6.
Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol
diri;
7.
Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan
8.
Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
Sedangkan menurut Sardiman dalam Azyraf (2013) bahwa motivasi yang ada
dalam diri sesorang memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1.
Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus menerus dalam
waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai).
2.
Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3.
Menunjukan minat terhadap bermacam-macam masalah (minat
untuk sukses).
4.
Mempunyai orientasi ke masa depan.
5.
Lebih seneng bekerja mandiri.
6.
Cepat bosan pada tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang
bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif).
7.
Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan
sesuatu).
8.
Tidak pernah mudah melepaskan hal yang sudah yakin.
9.
Senang mencari dan memecahkan soal-soal.
2.6 Cara Mengembangkan Motivasi dalam Belajar
Menurut Ahmad Rohani dan Abu Ahmadi dalam Universitas Negri Yogyakarta
(Tanpa Tahun), pada siswa dapat tumbuh melalui cara mengajar yang bervariasi,
mengadakan pengulangan informasi, memberikan stimulus baru, misalnya melalui
pertanyaan-pertanyaan kepada peserta didik, memberikan kesempatan kepada
peserta didik menyalurkan belajarnya, menggunakan media dan alat bantu yang
menarik perhatian peserta didik, seperti gambar, foto, video, dan lain
sebagainya. Menurut Sudirman Universitas Negri Yogyakarta (Tanpa Tahun) ada
beberapa contoh dan cara untuk menumbuhkan motivasi dalam kegiatan belajar di
sekolah. Beberapa bentuk dan cara motivasi tersebut diantaranya: (a) memberi
angka; (b) hadiah; (c) saingan atau kompetisi; (d) ego-involvement; (e) memberi ulangan; (f) mengetahui hasil; (g)
pujian; (h) hukuman; (i) hasrat untuk brlajar; (j) minat; (k) tujuan yang
diakui.
Dari beberapa defimisi di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat
ditumbuhkan melalui cara-cara mengajar yang bervariasi sehingga mampu
menumbuhkan hasrat dan menarik perhatian siswa, memberikan ulangan dapat
memberi kesempatan kepada peserta didik menyalurkan dan untuk mengetahui
keberasilan siswa dalam belajar, pemberian pujian dan hadiah atas prestasi
siswa juga bisa membangkitkan semangat untuk lebih giat belajar sehingga ujuan
pendidikan dan keberhasilan pembelajaran dapat tercapai (Universitas Negri
Yogyakarta, Tanpa Tahun).
BAB
III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
·
Pengertian motivasi,
yaitu : suatu tenaga atau faktor yang terdapat di dalam diri manusia, yang
menimbulkan, mengarahkan dan mengorganisasikan tingkah lakunya.
·
Aspek motivasi dalam
belajar: Motivasi intrinsik, Motivasi ekstrinsik.
·
Faktor-faktor yang mempengaruhi
Motivasi Dalam Belajar: Cita-cita dan aspirasi siswa, Kemampuan siswa, Kondisi
siswa, Kondisi lingkungan siswa, Upaya guru dalam membelajarkan siwa.
·
Fungsi motivasi sebagai
beikut:
1. Pendorong
orang untuk berbuat dalam mencapai tujuan.
2. Penentu
arah perbuatan yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
3. Penseleksi
perbuatan sehingga perbuatan orang yang mempunyai motivasi senantiasa selektif
dan tetap terarah kepada tujuan yang ingin dicapai.
·
Ciri-ciri Motivasi
Dalam Belajar
1. Tertarik
kepada guru, artinya tidak membenci atau bersikp acuh tak acuh;
2.
Tertarik pada mata pelajaran yang dikerakan;
3.
Mempunyai antusias yang tinggi serta mengendalikan
perhatiannya terutama kepada guru;
4.
Ingin selalu bergabung dalam kelompok kelas;
5.
Ingin identitasnya diakui oleh orang lain;
6.
Tindakan, kebiasaan dan moralnya selalu dalam kontrol
diri;
7.
Selalu mengingat pelajaran dan mempelajarinya kembali; dan
8.
Selalu terkontrol oleh lingkungannya.
9. Cara
motivasi tersebut diantaranya: (a) memberi angka; (b) hadiah; (c) saingan atau kompetisi;
(d) ego-involvement; (e) memberi
ulangan; (f) mengetahui hasil; (g) pujian; (h) hukuman; (i) hasrat untuk
brlajar; (j) minat; (k) tujuan yang diakui.
3.2
Saran
Bagi penulis selanjutnya disarankan
agar menuli lebih baik lagi dan memperbanyak referensi.
DAFTAR
PUSTAKA
Dimyati
dan Mudjiono. 2006. Belajar dan
Perkwmbangan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
M.
Alisuf Sabri. 1996. Psikologi Pendidikan.
Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya.
Munadar,
A. Psikologi Industri dan Organisasi
edisi pertama. UIP.
Wahjosumidjo
dan Mujito. 1985. Kepemimpinan dan
Motivasi. Jakarta: Ghalia, Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar