Translate

Sabtu, 12 Juli 2014

makalah pengantar ilmu pendidikan (Alat Pendidikan)

MAKALAH
ALAT PENDIDIKAN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan semester II
Dosen pengampu : Ahmad Nashir Tsalatsa
logo ikip
Disusun oleh:
1.      Wiwit Wahyu W.
2.      Ely Rohmayanti
3.      Nala Miftahun Ni’am
4.      Siti Nurjanah
Kelas : 2 F
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP PGRI SEMARANG
2014

KATA PENGANTAR
          Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “Landasan dan ilmu bantu ilmu pendidikan” 
Di dalam pembuatan makalah ini kami menyadari bahwa ini semua berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah dengan baik. Kami menerima kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini.
           .
Semarang,  Mei 2014

Penulis








DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN ..............................................................................................  i
KATA PENGANTAR............................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................  iii

BAB I     PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ................................................................................  1
B.     Rumusan Masalah .........................................................................................  1
C.     Tujuan ...........................................................................................................  2
BAB II   PEMBAHASAN
A.    Pengertian Alat Pendidikan ..........................................................................  3
B.     Jenis-jenis Alat Pendidikan............................................................................ 4
C.     Alat-alat Pendidikan...................................................................................... 5
a.       Pembiasaan............................................................................................... 5
b.      Pengawasan.............................................................................................. 6
c.       Perintah.................................................................................................... 7
d.      Larangan.................................................................................................. 8
e.       Ganjaran................................................................................................... 8
f.       Hukuman.................................................................................................. 8
g.      Kewibawaan dan Motivasi...................................................................... 9
h.      Pembelajaran............................................................................................ 10
BAB III   PENUTUP
A.    Simpulan .......................................................................................................  11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................. 12


BAB I
PENDAHULUAN 

A.    Latar Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk mendewasakan manusia atau dengan kata lain merupakan suatu upaya untuk “memanusiakan” manusia. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya sebagai manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu menjadi tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan bagi manusia, maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan. Hal ini sebagaimana dikatakan Sadulloh U bahwa pendidikan itu merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakekatnya manusia lahir dalam keadaan tidak berdaya dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat memelihara dirinya sendiri. Manusia pada saat lahir sepenuhnya memerlukan bantuan orang tuanya. Karena itu pendidikan merupakan bimbingan orang dewasa mutlak diperlukan manusia.
Pentingnya manusia mendapatkan pendidikan sangat diperhatikan pula dalam pandangan Islam. Hal ini terbukti dengan banyaknya ayat dan hadits yang menyinggung masalah ini. Salah satu di antaranya adalah adanya sabda Nabi Muhammad SAW. Rasulullah saw bersabda: “Menuntut ilmu itu diwajibkan atas tiap orang Islam” (HR. Ibnu Barri).Pendidikan pada dasarnya mendidik hati nurani supaya tetap tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dari Allah serta dapat menjalankan fungsinya sebagai penengah atau pengendali nafsu dan akal.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian alat pendidikan?
2.      Apa saja jenis jenis-jenis alat pendidikan?



C.    Tujuan
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu tugas dari mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan, tapi juga bertujuan diantaranya:
1.      Untuk mengetahui pengertian alat pendidikan
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis alat pendidikan


















BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Alat Pendidikan
Secara umum, alat pendidikan adalah segala sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Amir Dien Indrakusuma membedakan faktor dan alat pendidikan. Faktor adalah hal atau keadaan yang ikut serta menentukan berhasil tidaknya pendidikan. Sedangkan alat adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses pendidikan. Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni: alat sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan (untuk mencapai tujuan selanjutnya).
Dalam praktek pendidikan, istilah alat pendidikan sering diidentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya pengertian alat lebih luas dari pada media. Media pendidikan adalah alat, metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan dan pengajaran di sekolah.

B.       Jenis Alat-Alat Pendidikan
Jenis atau macam-macam alat pendidikan dapat dibedakan berdasarkan banyak sudut pandang (Tanlain, dkk. 1989: 52-53; Ahmadi & Uhbiyati, 2001: 141-144; Purwanto, 2004:177). berikut ini paparannya:
a.    Dari segi wujudnya, alat pendidikan dapat dibedakan menjadi alat pendidikan non materi, berupa perbuatan mendidik, sering disebut software (perangkat lunak), yang meliputi: nasihat, teladan, pembiasaan, anjuran, perintah, larangan, pujian/ganjaran (reward), teguran/peringatan, hukuman (punishement), dan motivasi. Alat pendidikan yang berupa materi (perangkat keras, hardware), dapat berupa meja, kursi, papan tulis, penghapus, buku, peta dan lain-lain
b.    Dari segi arahnya, dapat dibedakan alat pendidikan positif dan negatif. Alat pendidikan yang positif, dimaksudkan agar anak mengerjakan sesuatu yang positif, yang baik, misalnya: teladan, pembiasaan yang baik, perintah/tugas, pujian, ganjaran. Alat pendidikan yang negatif dimaksudkan agar anak didik jangan melakukan atau menghindari hal-hal yang negatif, misalnya: larangan, tegurancelaan, peringatan, ancaman, dan hukuman.
c.    Dilihat dari maksud atau sifatnya, dapat dibedakan antara alat pendidikan preventif dan represif. Alat pendidikan yang preventif, bermaksud/bersifat mencegah, agar anak didik tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan pendidik (hal-hal yang tidak baik), berarti sebelum terjadinya tindakan, misalnya: pembiasaan bertindak baik, perintah atau tugas. Alat pendidikan represif (menekan kembali), kuratif (penyembuhan) atau korektif (memperbaiki), bermaksud atau bersifat penyembuhkan atau memperbaiki, diterapkan setelah terjadi tindakan anak didik yang menyimpang.
d.   Dilihat dari akibat atau tanggapan dari anak didik, dapat dibedakan antara alat pendidikan yang menyenangkan dan alat pendidikan yang tidak menyenangkan. Misalnya : nasihat, pujian, dan ganjaran. Alat pendidikan yang tidak menyenangkan misalnya teguran, peringatan, ancaman, dan hukuman.
e.    Dilihat dari tingkatannya, dapat dibedakan antara alat pendidikan pendahuluan dan alat pendidikan yang sebenarnya. Alat pendidikan pendahuluan merupakan tindakan atau upaya pembiasaan, yang dapat meliputi: keteraturan, kebersihan, ketenangan. Alat pendidikan sebenarnya meliputi upaya untuk memberi perlindungan, memberi teladan, penyadaran, pencerahan, dan lain-lain.




Dalam memilih alat pendidikan, haruslah memperhatikan 4 syarat berikut:
1.       Tujuan apakah yang hendak dicapai dengan alat itu,
2.       Siapa (pendidik) yang menggunakan alat itu,
3.       Anak (si terdidik) yang mana yang dikenai alat itu,
4.       Bagaimana menggunakan alat itu
Alat-alat pendidikan yang sangat penting ialah:
a.      Pembiasaan
Pembiasaan adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali, terutama bagi anak-anak yang masih kecil. Anak-anak kecil belum menginsyafi apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk dalam arti asusila. Oleh karena itu, pembiasaan merupakan alat satu-satunya. Sejak dilahirkan anak-anak harus dilatih dengan kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan-perbuatan yang baik, seperti dimandikan dan ditidurkan pada waktu tertentu, diberi makan dengan teratur dan sebagainya.
Anak-anak dapat menurut dan taat kepada peraturan-peraturan dengan jalan membiasakannya dengan perbuatan-perbuatan yang baik, di dalam rumah tangga atau keluarga, di sekolah dan juga di tempat lain.
Supaya pembiasaan itu dapat lekas tercapai dan baik hasilnya, harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain:
1.    Mulailah pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu mempunyai kebiasaan lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
2.    Pembiasaan itu hendaklah terus menerus (berulang-ulang) dijalankan secara teratur sehingga akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis. Untuk itu dibutuhkan pengawasan.
3.    Pendidikan hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap pendiriannya yang telah diambilnya.


b.      Pengawasan
Pembiasaan yang baik membutuhkan pengawasan. Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik     anak. Tanpa pengawasan berarti membiarkan anak berbuat sekehendaknyaanak tidak akan dapat membedakan yang baik dan yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak senonoh dan mana yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan mana yang tidak.
Anak yang dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, dan menjadi manusia yang hidup menurut nafsunya saja. Kemungkinan besar anak itu menjadi tidak patuh dan tidak dapat mengetahui kemana arah hidup yang sebenarnya.
Memang, ada pula ahli-ahli didik yang menuntut adanya kebebasan yang penuh dalam pendidikan. Roussean,contohnya, adalah pendidik yang beranggapan bahwa semua anak yang sejak dilahirkan adalah baik, menganjurkan pendidikan menurut alam. Menurut pendapatnya, anak hendaknya dibiarkan tumbuh menurut alamnya yang baik itu sehingga mengenai hukuman pun Roussean menganjurkan hukuman alami.
Tetapi pendapat para ahli didik sekarang umumnya, sependapat bahwa pengawasan adalah alat pendidikan yang penting dan harus dilaksanakan, biarkan secara berangsur-angsur anak itu harus diberi kebebasan. Pendapat yang akhir ini mengatakan bukankah kebebasan itu yang dijadikan pangkal atau permulaan pendidikan, melainkan kebebasan itu yang hendak diperoleh pada akhirnya.





c.       Perintah
Perintah bukan hanya apa yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain. Melainkan dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh anak-anak. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke arah peraturan susila.
Suatu perintah atau peraturan dapat mudah ditaati oleh anak-anak jika si pendidik sendiri juga menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan itu. Tony. Tidak mungkin suatu aturan sekolah ditaati oleh murid-muridnya jika guru sendiri tidak menaati peraturan yang telah dibuatnya itu.
Syarat-syarat memberi perintah antara lain:
1.    Perintah atau aturan hendaknya ringkas dan jelas, tidak banyak komentar agar mudah dipahami dan akhirnya dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
2.    Perintah atau larangan hendaknya sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak serta sesuai dengan situasi dan kondisi anak.
3.    Perintah atau aturan hendaknya dirumuskan dalam bahasa yang halus dan luwes, lebih bersifat ajakan, hingga tidak menimbulkan kesan menindas atau memaksa.
4.    Perintah atau aturan diberikan secara hemat dan cermat, jangan terlalu banyak dan jangan berulang-ulang dengan perintah atau aturan yang sama, karena akan menimbulkan kebosanan dan tidak berwibawa, tidak menjadi penting, tidak ada urgensinya, dianggap sebagai kebiasaan saja.
5.    Perintah atau aturan hendaknya berlaku secara umum, tanpa diskriminasi, tidak pandang bulu, walaupun tetap ada deferensiasi dan ditetapkan secara konsisten.
d.      Larangan
Selain memberi perintah, sering pula kita harus melarang perbuatan anak-anak. Larangan biasanya kita keluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik atau dapat membahayakan dirinya.
Seorang ayah dan ibu yang sering melarang perbuatan anaknya, dapat mengakibatkan bermacam-macam sifat atau sikap yang kurang baik padanak itu.
Bila larangan akan ditetapkan sebagai alat pendidikan, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a.    Larangan harus jelas, mudah dipahami oleh anak yang dilarang.
b.    Berikan alasan yang rasional mengapa dilarang, bukan kiasan.
c.    Berikan larangan hanya bila sangat perlu
d.   Alihkan perbuatan yang dilarang kepada perbuatan lain yang lebih positif, agar tidak membunuh karakter anak.

e.       Ganjaran
Ganjaran adalah salah satu alat pendidikan yang untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan. Pendidik bermaksud supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi usahanya untuk mempertinggi prestasi yang telah dicapainya untuk bekerja atau berbuat lebih lagi.

f.       Hukuman
Hukuman adalah alat pendidikan yang tidak lepas dari sistem kemasyarakatan serta kenegaraan yang berlaku pada waktu itu, dengan kata lain hukuman adalah penderitaan yang diberikan atai di timbulkan dengan sengaja oleh seseorang.

Cara menghukum harus memperhatikan hal-hal berikut:
1.    Hukuman itu hendaknya mendidik, berangkat dari kesiaan pendidik membantu terdidik untuk berkembang, dengan kata lain bukan balas dendam.
2.    Bentuk hukuman hendaknya sedapat mungkin ada hubungannya dengan bentuk kesalahn. Misalya tidak melakukan kewajiban seharusnya ditebus dengan melakukan kewajiban yang lain.
3.    Jangan menyakiti harga diri terdidik.
4.    Jangan memberi hukuman badan.

g.      kewibawaan dan Motivasi
1.      kewibawaan sebagai alat pendidikan
Kewibawaan adalah otoritas pendidik yang diterima dan diakui oleh anak didik secara sukarela, berdasarkan pilihan atau kehendak bebasnya, hingga menimbulkan rasa percaya. Otoritas pendidik itu dapat terwujud dalam perintah, tugas, anjuran, larangan, dan aturan dari pendidik yang ditujukan kepada anak didik.

2.      Motivasi sebagai alat pendidikan
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Motivasi penting sebagai alat pendidikan karena hanya anak yang bermotivasi tinggi dan positif yang dapat mencapai tujuan pendidikan dengan baik. Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi dari dalam (intrinsik) dan motivasi dari luar (ekstrinsik). Motivasi dari dalam artinya dorongan yang muncul dari dalam diri anak sendiri, sedangkan motivasi dari luar, artinya dorongan yang muncul dari pihak lain. Tugas pendidik adalah memberi rangsangan dari luar untuk menumbuhkan keinginan dari dalam diri anak.
h.      Pembelajaran
Pembelajaran merupakan salah satu dari factor-faktor pendidikan. Pembelajaran dapat diberi pengertian sempit yang terbatas pada pembelajaran di sekolah-sekolah, dengan demikian termasuk dalam Ilmu Pendidikan Praktis. Pembelajaran juga dapat diberi pengertian yang luas, yang mencakupi semua upaya belajar, termasuk pembelajaran yang dilakukan oleh orang dewasa sebagaimana diperjuangkan oleh Ivan Illich sebagai masyarakat tanpa sekolah. Didalam pembelajaran sebagai alat pendidikan, utamanya pembelajaran disekolah-sekolah, diperlukan alat-alat yang membantu memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran, seperti peta, maket, buku, majalah, tiruan kerangka tubuh manusia, atau alat peraga yang lain. Benda-benda itu disebut alat bantu pendidikan.

















BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Alat pendidikan berperan penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangkan secara optimal agar menunjang kelancaran proses pendidikan. 
Alat pendidikan itu sendiri terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan material dan alat pendidikan non material. Alat pendidikan material adalah segala bentuk perlengkapan yang digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang mencakup sarana dan prasarana. Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah berupa suatu tindakan dan perbuatan atau situasi yang dengan sengaja dilakukan untuk membantu pencapaian tujuan pendidikan.





















DAFTAR PUSTAKA
Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: FIP IKIP PGRI        SEMARANG.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar