MAKALAH
ALAT
PENDIDIKAN
Disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Pendidikan semester II
Dosen
pengampu : Ahmad
Nashir Tsalatsa
Disusun
oleh:
1. Wiwit Wahyu W.
2. Ely
Rohmayanti
3. Nala Miftahun Ni’am
4. Siti Nurjanah
Kelas
: 2 F
JURUSAN
PENDIDIKAN MATEMATIKA
FAKULTAS
PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
IKIP
PGRI SEMARANG
2014
KATA PENGANTAR
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada kami sehingga dapat menyelesaikan
makalah ini yang berjudul “Landasan dan
ilmu bantu ilmu pendidikan”
Di dalam pembuatan
makalah ini kami menyadari bahwa ini semua berkat bantuan dan tuntunan Tuhan
Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu dalam
kesempatan ini kami menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Kami menyadari bahwa
dalam proses penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik materi
maupun cara penulisannya. Namun demikian, kami telah berupaya dengan segala
kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat menyelesaikan makalah
dengan baik. Kami menerima kritik dan saran guna penyempurnaan makalah ini.
.
Semarang, Mei 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN DEPAN .............................................................................................. i
KATA PENGANTAR............................................................................................
ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
B.
Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
C.
Tujuan ........................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Alat
Pendidikan .......................................................................... 3
B.
Jenis-jenis Alat
Pendidikan............................................................................
4
C.
Alat-alat
Pendidikan......................................................................................
5
a. Pembiasaan...............................................................................................
5
b. Pengawasan..............................................................................................
6
c. Perintah....................................................................................................
7
d. Larangan..................................................................................................
8
e. Ganjaran...................................................................................................
8
f. Hukuman..................................................................................................
8
g. Kewibawaan dan Motivasi......................................................................
9
h. Pembelajaran............................................................................................
10
BAB III PENUTUP
A. Simpulan
....................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Pendidikan merupakan salah satu aspek
terpenting dalam kehidupan karena pendidikan adalah suatu proses untuk
mendewasakan manusia atau dengan kata lain merupakan suatu upaya untuk
“memanusiakan” manusia. Melalui pendidikan manusia dapat tumbuh dan berkembang
secara wajar dan “sempurna” sehingga ia dapat melaksanakan tugasnya sebagai
manusia. Pendidikan dapat mengubah manusia dari yang asalnya tidak tahu menjadi
tahu, asalnya tidak baik menjadi baik. Sedemikian pentingnya nilai pendidikan
bagi manusia, maka keharusan untuk mendapatkannya pun adalah suatu keharusan.
Hal ini sebagaimana dikatakan Sadulloh U bahwa pendidikan itu
merupakan suatu keharusan bagi manusia karena pada hakekatnya manusia lahir
dalam keadaan tidak berdaya dan tidak langsung dapat berdiri sendiri, dapat
memelihara dirinya sendiri. Manusia pada saat lahir sepenuhnya memerlukan
bantuan orang tuanya. Karena itu pendidikan merupakan bimbingan orang dewasa
mutlak diperlukan manusia.
Pentingnya manusia mendapatkan pendidikan
sangat diperhatikan pula dalam pandangan Islam. Hal ini terbukti dengan
banyaknya ayat dan hadits yang menyinggung masalah ini. Salah satu di antaranya
adalah adanya sabda Nabi Muhammad SAW. Rasulullah saw bersabda: “Menuntut ilmu itu diwajibkan atas tiap orang Islam”
(HR. Ibnu Barri).Pendidikan pada dasarnya mendidik hati nurani supaya tetap
tumbuh dan berkembang sesuai fitrah dari Allah serta dapat menjalankan
fungsinya sebagai penengah atau pengendali nafsu dan akal.
B. Rumusan
Masalah
1.
Apa pengertian alat
pendidikan?
2.
Apa saja jenis jenis-jenis
alat pendidikan?
C. Tujuan
Adapun
maksud dan tujuan dari penyusunan makalah ini selain untuk memenuhi salah satu
tugas dari mata kuliah Pengantar Ilmu Pendidikan, tapi juga bertujuan
diantaranya:
1.
Untuk mengetahui pengertian
alat pendidikan
2.
Untuk mengetahui jenis-jenis
alat pendidikan
BAB
II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Alat Pendidikan
Secara umum, alat pendidikan adalah segala
sesuatu yang digunakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Amir Dien
Indrakusuma membedakan faktor dan alat pendidikan. Faktor adalah hal
atau keadaan yang ikut serta menentukan berhasil tidaknya pendidikan. Sedangkan
alat adalah langkah-langkah yang diambil demi kelancaran proses
pendidikan. Sementara itu, Ahmad D. Marimba memandang
alat pendidikan dari aspek fungsinya, yakni: alat
sebagai perlengkapan, alat sebagai pembantu mempermudah usaha mencapai tujuan
(untuk mencapai tujuan selanjutnya).
Dalam praktek pendidikan, istilah alat
pendidikan sering diidentikkan dengan media pendidikan, walaupun sebenarnya
pengertian alat lebih luas dari pada media. Media pendidikan adalah alat,
metode dan teknik yang digunakan dalam rangka meningkatkan efektifitas
komunikasi dan interaksi edukatif antara guru dan siswa dalam proses pendidikan
dan pengajaran di sekolah.
B.
Jenis Alat-Alat Pendidikan
Jenis atau macam-macam
alat pendidikan dapat dibedakan berdasarkan banyak sudut pandang (Tanlain, dkk.
1989: 52-53; Ahmadi & Uhbiyati, 2001: 141-144; Purwanto, 2004:177). berikut
ini paparannya:
a. Dari
segi wujudnya, alat pendidikan dapat dibedakan menjadi alat pendidikan non
materi, berupa perbuatan mendidik, sering disebut software (perangkat lunak),
yang meliputi: nasihat, teladan, pembiasaan, anjuran, perintah, larangan,
pujian/ganjaran (reward), teguran/peringatan, hukuman (punishement), dan
motivasi. Alat pendidikan yang berupa materi (perangkat keras, hardware), dapat
berupa meja, kursi, papan tulis, penghapus, buku, peta dan lain-lain
b. Dari
segi arahnya, dapat dibedakan alat pendidikan positif dan negatif. Alat
pendidikan yang positif, dimaksudkan agar anak mengerjakan sesuatu yang
positif, yang baik, misalnya: teladan, pembiasaan yang baik, perintah/tugas,
pujian, ganjaran. Alat pendidikan yang negatif dimaksudkan agar anak didik jangan
melakukan atau menghindari hal-hal yang negatif, misalnya: larangan,
tegurancelaan, peringatan, ancaman, dan hukuman.
c. Dilihat
dari maksud atau sifatnya, dapat dibedakan antara alat pendidikan preventif dan
represif. Alat pendidikan yang preventif, bermaksud/bersifat mencegah, agar
anak didik tidak melakukan hal-hal yang tidak diinginkan pendidik (hal-hal yang
tidak baik), berarti sebelum terjadinya tindakan, misalnya: pembiasaan
bertindak baik, perintah atau tugas. Alat pendidikan represif (menekan kembali),
kuratif (penyembuhan) atau korektif (memperbaiki), bermaksud atau bersifat
penyembuhkan atau memperbaiki, diterapkan setelah terjadi tindakan anak didik
yang menyimpang.
d. Dilihat
dari akibat atau tanggapan dari anak didik, dapat dibedakan antara alat pendidikan
yang menyenangkan dan alat pendidikan yang tidak menyenangkan. Misalnya :
nasihat, pujian, dan ganjaran. Alat pendidikan yang tidak menyenangkan misalnya
teguran, peringatan, ancaman, dan hukuman.
e. Dilihat
dari tingkatannya, dapat dibedakan antara alat pendidikan pendahuluan dan alat
pendidikan yang sebenarnya. Alat pendidikan pendahuluan merupakan tindakan atau
upaya pembiasaan, yang dapat meliputi: keteraturan, kebersihan, ketenangan.
Alat pendidikan sebenarnya meliputi upaya untuk memberi perlindungan, memberi
teladan, penyadaran, pencerahan, dan lain-lain.
Dalam memilih alat
pendidikan, haruslah memperhatikan 4 syarat
berikut:
1. Tujuan
apakah yang hendak dicapai dengan alat itu,
2. Siapa
(pendidik) yang menggunakan alat itu,
3. Anak
(si terdidik) yang mana yang dikenai alat itu,
4. Bagaimana
menggunakan alat itu
Alat-alat
pendidikan yang sangat penting ialah:
a.
Pembiasaan
Pembiasaan
adalah salah satu alat pendidikan yang penting sekali, terutama bagi anak-anak
yang masih kecil. Anak-anak kecil belum menginsyafi
apa yang dikatakan baik dan apa yang dikatakan buruk dalam arti asusila. Oleh
karena itu, pembiasaan merupakan alat satu-satunya. Sejak dilahirkan anak-anak
harus dilatih dengan kebiasaan-kebiasaan dan perbuatan-perbuatan yang baik,
seperti dimandikan dan ditidurkan pada waktu tertentu, diberi makan dengan
teratur dan sebagainya.
Anak-anak
dapat menurut dan taat kepada peraturan-peraturan dengan jalan membiasakannya
dengan perbuatan-perbuatan yang baik, di dalam rumah tangga atau keluarga, di sekolah
dan juga di tempat lain.
Supaya
pembiasaan itu dapat lekas tercapai dan baik hasilnya, harus memenuhi beberapa
syarat tertentu, antara lain:
1. Mulailah
pembiasaan itu sebelum terlambat, jadi sebelum anak itu mempunyai kebiasaan
lain yang berlawanan dengan hal-hal yang akan dibiasakan.
2. Pembiasaan
itu hendaklah terus menerus (berulang-ulang) dijalankan secara teratur sehingga
akhirnya menjadi suatu kebiasaan yang otomatis. Untuk itu dibutuhkan
pengawasan.
3. Pendidikan
hendaklah konsekuen, bersikap tegas dan tetap teguh terhadap pendiriannya yang
telah diambilnya.
b.
Pengawasan
Pembiasaan
yang baik membutuhkan pengawasan. Pengawasan itu penting sekali dalam mendidik
anak. Tanpa pengawasan berarti membiarkan anak berbuat
sekehendaknya, anak tidak akan dapat membedakan yang baik
dan yang buruk, tidak mengetahui mana yang seharusnya dihindari atau tidak
senonoh dan mana yang boleh dan harus dilaksanakan, mana yang membahayakan dan
mana yang tidak.
Anak
yang dibiarkan tumbuh sendiri menurut alamnya, dan menjadi manusia yang hidup
menurut nafsunya saja. Kemungkinan besar anak itu menjadi tidak patuh dan tidak
dapat mengetahui kemana arah hidup yang sebenarnya.
Memang,
ada pula ahli-ahli didik yang menuntut adanya kebebasan yang penuh dalam
pendidikan. Roussean,contohnya, adalah pendidik yang beranggapan
bahwa semua anak yang sejak dilahirkan adalah baik, menganjurkan pendidikan
menurut alam. Menurut pendapatnya, anak hendaknya dibiarkan tumbuh menurut
alamnya yang baik itu sehingga mengenai hukuman pun Roussean menganjurkan
hukuman alami.
Tetapi
pendapat para ahli didik sekarang umumnya, sependapat bahwa pengawasan adalah
alat pendidikan yang penting dan harus dilaksanakan, biarkan secara
berangsur-angsur anak itu harus diberi kebebasan. Pendapat yang akhir ini mengatakan
bukankah kebebasan itu yang dijadikan pangkal atau permulaan pendidikan,
melainkan kebebasan itu yang hendak diperoleh pada akhirnya.
c.
Perintah
Perintah bukan hanya apa
yang keluar dari mulut seseorang yang harus dikerjakan oleh orang lain. Melainkan
dalam hal ini termasuk pula peraturan-peraturan umum yang harus ditaati oleh
anak-anak. Tiap-tiap perintah dan peraturan dalam pendidikan mengandung
norma-norma kesusilaan, jadi bersifat memberi arah atau mengandung tujuan ke
arah peraturan susila.
Suatu perintah atau
peraturan dapat mudah ditaati oleh anak-anak jika si pendidik sendiri juga
menaati dan hidup menurut peraturan-peraturan itu. Tony. Tidak mungkin suatu
aturan sekolah ditaati oleh murid-muridnya jika guru sendiri tidak menaati
peraturan yang telah dibuatnya itu.
Syarat-syarat memberi
perintah antara lain:
1. Perintah atau aturan
hendaknya ringkas dan jelas, tidak banyak komentar agar mudah dipahami dan
akhirnya dapat dilaksanakan dengan penuh kesadaran.
2. Perintah atau larangan
hendaknya sesuai dengan tingkatan pertumbuhan dan perkembangan anak serta
sesuai dengan situasi dan kondisi anak.
3. Perintah atau aturan
hendaknya dirumuskan dalam bahasa yang halus dan luwes, lebih bersifat ajakan,
hingga tidak menimbulkan kesan menindas atau memaksa.
4. Perintah atau aturan
diberikan secara hemat dan cermat, jangan terlalu banyak dan jangan
berulang-ulang dengan perintah atau aturan yang sama, karena akan menimbulkan
kebosanan dan tidak berwibawa, tidak menjadi penting, tidak ada urgensinya,
dianggap sebagai kebiasaan saja.
5. Perintah atau aturan
hendaknya berlaku secara umum, tanpa diskriminasi, tidak pandang bulu, walaupun
tetap ada deferensiasi dan ditetapkan secara konsisten.
d.
Larangan
Selain memberi perintah,
sering pula kita harus melarang perbuatan anak-anak. Larangan biasanya
kita keluarkan jika anak melakukan sesuatu yang tidak baik atau dapat
membahayakan dirinya.
Seorang ayah dan ibu yang
sering melarang perbuatan anaknya, dapat mengakibatkan bermacam-macam sifat
atau sikap yang kurang baik pada anak itu.
Bila larangan akan
ditetapkan sebagai alat pendidikan, maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai
berikut:
a. Larangan
harus jelas, mudah dipahami oleh anak yang dilarang.
b. Berikan alasan yang
rasional mengapa dilarang, bukan kiasan.
c. Berikan larangan hanya
bila sangat perlu
d. Alihkan perbuatan yang
dilarang kepada perbuatan lain yang lebih positif, agar tidak membunuh karakter
anak.
e.
Ganjaran
Ganjaran
adalah salah satu alat pendidikan yang untuk mendidik anak-anak supaya anak
dapat merasa senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan.
Pendidik bermaksud supaya dengan ganjaran itu anak menjadi lebih giat lagi
usahanya untuk mempertinggi prestasi yang telah dicapainya untuk bekerja atau
berbuat lebih lagi.
f.
Hukuman
Hukuman adalah alat pendidikan
yang tidak lepas dari sistem kemasyarakatan serta kenegaraan yang berlaku pada
waktu itu, dengan kata lain hukuman adalah penderitaan yang diberikan atai di
timbulkan dengan sengaja oleh seseorang.
Cara menghukum harus memperhatikan hal-hal berikut:
1. Hukuman
itu hendaknya mendidik, berangkat dari kesiaan pendidik membantu terdidik untuk
berkembang, dengan kata lain bukan balas dendam.
2. Bentuk
hukuman hendaknya sedapat mungkin ada hubungannya dengan bentuk kesalahn.
Misalya tidak melakukan kewajiban seharusnya ditebus dengan melakukan kewajiban
yang lain.
3. Jangan
menyakiti harga diri terdidik.
4. Jangan
memberi hukuman badan.
g.
kewibawaan dan Motivasi
1.
kewibawaan sebagai alat
pendidikan
Kewibawaan adalah otoritas pendidik yang diterima
dan diakui oleh anak didik secara sukarela, berdasarkan pilihan atau kehendak
bebasnya, hingga menimbulkan rasa percaya. Otoritas pendidik itu dapat terwujud
dalam perintah, tugas, anjuran, larangan, dan aturan dari pendidik yang
ditujukan kepada anak didik.
2.
Motivasi sebagai alat
pendidikan
Motivasi adalah dorongan untuk melakukan atau tidak
melakukan sesuatu. Motivasi penting sebagai alat pendidikan karena hanya anak
yang bermotivasi tinggi dan positif yang dapat mencapai tujuan pendidikan
dengan baik. Ada dua jenis motivasi, yaitu motivasi dari dalam (intrinsik) dan
motivasi dari luar (ekstrinsik). Motivasi dari dalam artinya dorongan yang
muncul dari dalam diri anak sendiri, sedangkan motivasi dari luar, artinya
dorongan yang muncul dari pihak lain. Tugas pendidik adalah memberi rangsangan
dari luar untuk menumbuhkan keinginan dari dalam diri anak.
h.
Pembelajaran
Pembelajaran merupakan
salah satu dari factor-faktor pendidikan. Pembelajaran dapat diberi pengertian
sempit yang terbatas pada pembelajaran di sekolah-sekolah, dengan demikian
termasuk dalam Ilmu Pendidikan Praktis. Pembelajaran juga dapat diberi
pengertian yang luas, yang mencakupi semua upaya belajar, termasuk pembelajaran
yang dilakukan oleh orang dewasa sebagaimana diperjuangkan oleh Ivan Illich
sebagai masyarakat tanpa sekolah. Didalam pembelajaran sebagai alat pendidikan,
utamanya pembelajaran disekolah-sekolah, diperlukan alat-alat yang membantu
memudahkan tercapainya tujuan pembelajaran, seperti peta, maket, buku, majalah,
tiruan kerangka tubuh manusia, atau alat peraga yang lain. Benda-benda itu
disebut alat bantu pendidikan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Alat pendidikan berperan
penting dalam proses belajar mengajar untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang
sesuai dengan harapan. Peran alat pendidikan perlu dikembangkan secara optimal
agar menunjang kelancaran proses pendidikan.
Alat pendidikan itu sendiri
terdiri dari dua jenis yaitu alat pendidikan material dan alat pendidikan non
material. Alat pendidikan material adalah segala bentuk perlengkapan yang
digunakan untuk membantu proses belajar mengajar yang mencakup sarana dan
prasarana. Sebaliknya, alat pendidikan non material adalah berupa suatu
tindakan dan perbuatan atau situasi yang dengan sengaja dilakukan untuk
membantu pencapaian tujuan pendidikan.
DAFTAR
PUSTAKA
Sudharto, dkk. 2009. Pengantar Ilmu
Pendidikan. Semarang: FIP IKIP PGRI
SEMARANG.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar